Terdapat potensi sumber daya lebih dari 9,9 miliar barel setara minyak (BBOE) di Cekungan Jawa Timur Laut atau North East Java Basin. Hal itu diungkapkan Penasihat Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf di Jakarta, Jumat (17/5).
Kata dia, “Potensi sumber daya tersebut belum ditemukan dan diproyeksikan berada di enam subbasin. Cekungan tersebut menjadi salah satu dari tiga basin yang menjadi fokus pemerintah untuk dikembangkan.”
Nanang kembali komentar, “Berdasarkan data tim eksplorasi yang dibentuk pemerintah, ada tiga basin yang jadi fokus untuk bisa dikembangkan, di antaranya adalah North Sumatra Basin, South Sumatra Basin serta North Java Basin.”
Penjelasan dia, tim eksplorasi menemukan North Sumatra Basin memiliki sumber daya 500 juta barel setara minyak (MMBOE) yang ditemukan. Artinya, terdapat lebih dari 50 temuan belum dikembangkan.
Berikutnya, ditemukan 350 cadangan di South Sumatra Basin, dengan kondisi basin yang sudah berumur (mature). Kemudian ditemukan juga 11,4 miliar BOE potensi yang sudah teridentifikasi, tetapi masih harus melalui proses eksplorasi lanjutan.
Nanang lalu bilang, “Terbaru adalah Tangkulo-1 yang ditemukan Mubadala membuktikan potensi besar di area tersebut.”
Direktur Pembinaan Program Hulu Migas Kementerian ESDM Ariana Soemanto menambahkan, pihaknya optimistis terhadap pengembangan wilayah Indonesia bagian barat.
Ini tercermin dari realisasi penandatanganan blok migas sejak 2021, dengan total komitmen investasi untuk eksplorasi mencapai USD16 triliun.
Ariana sebut, “Dari 21 blok yang ditandatangani kontraknya, sebanyak 20 blok berada di Indonesia bagian barat. Ini terjadi sejak term and condition contract lebih atraktif diberlakukan.”
Indonesian Mining