PT Pertamina Hulu Energi, subholding upstream PT Pertamina (Persero), mengubah salah satu nomenklatur disusunan direksi.
Perubahan itu terlihat dari posisi Dannif Danusaputro yang semula hanya duduk sebagai direktur Keuangan PHE, kini diubah menjadi direktur Keuangan dan Investasi PHE.
Sumber Indonesian Mining di internal Pertamina yang enggan disebut namanya, Sabtu (18/5), berkata, “Itu tiba-tiba saja CFO (Chief Financial Officer) berubah nomenklaturnya menjadi CFO & Investment. Perubahan resmi terjadi pada Rabu (15/5) lalu.”
Sumber menambahkan, “Anehnya lagi di internal PHE, Upstream Business Development (UBD) dilebur ke dalam CFO. Ini tidak logis, yang pegang uang sekaligus dia sendiri yang belanjain. Tidak ada yang kontrol.”
Penjelasan sumber, “Biasanya CFO itu sendiri, sementara untuk persoalan investasi dan manajemen risiko dipegang oleh direktur tersendiri lainnya.”
Konon, lanjut sumber, ada sejumlah aset yang akan dibeli oleh PHE ketika Dannif diberikan tambahan kewenangan. “Mereka mau beli aset di Algeria, Amerika Utara, Brasil, Inggris, Ivory Coast, Malaysia, dan Irak,” jelas sumber.
Komentar sumber, “Ada sekitar uang USD 3 miliar yang akan disiapkan untuk melakukan sejumlah langkah pembelian aset tersebut.”
Sumber mengungkapkan, “Sebelum perubahan nomenklatur tersebut, kalau tidak salah sekitar tiga minggu sebelumnya Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo datang ke kantor PHE dan bertemu Dannif.”
Lanjut sumber, “Menjadi aneh sekelas wamen harus ke kantor PHE. Kenapa tidak langsung ke holding (induk), atau memanggil para petinggi Pertamina ke kantor Kementerian BUMN.”
Indonesian Mining coba melakukan penelusuran. Dannif Danusaputro sebelum di PHE serta menjadi presiden direktur di PT Pertamina New & renewable Energy (2019 – 2024), dia ternyata pernah menjabat sebagai presiden direktur di PT Mandiri Sekuritas pada periode 2018 hingga 2019.
Sebelumnya, dia juga pernah duduk sebagai Group Head Corproate Banking di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Publik pun mahfum bahwa Kartika Wirjoatmodjo sebelum jadi wamen BUMN pernah duduk sebagai direktur utama Bank Mandiri dalam kurun 2016-2019.
Sebelum itu dia juga pernah menjabat direktur Finance & Strategy Bank Mandiri pada 2015-2016.
Lalu apa korelasinya? Biarkan publik yang menilai sendiri.
Indonesian Mining