Perusahaan migas multinasional asal Italia, Eni, dikabarkan akan mengucurkan dana hingga USD 14,8 miliar atau sekitar Rp 236,8 triliun (kurs Rp 16.000) untuk mengembangkan Blok Indonesia Deepwater Development (IDD) yang berlokasi di Selat Makassar.
Wakil Kepala SKK Migas Shinta Damayanti saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu (29/5/), menjelaskan, investasi tersebut dikucurkan untuk dua blok migas.
Kata dia, “Rinciannya pengembangan Blok IDD bagian utara meliputi Gehem-Geng North sekitar USD 3,4 miliar dan blok bagian selatan yang terdiri atas Gendalo-Gandang USD 11,4 miliar.“
Shinta menambahkan, “Blok IDD telah dilaksanakan revisi rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) pada tahun ini dan target onstream pada 2027.”
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto di sela acara IPA Convex ke-48, Rabu (15/5), pernah mengungkapkan bahwa Eni akan dikenakan rezim perpajakan yang baru untuk pengembangan Blok IDD Southern Hub, Gendalo-Gandang.
Kepastian rezim pajak baru tersebut diumumkan setelah SKK Migas menuntaskan pembahasan revisi rencana PoD I Gendalo-Gandang.
Saat ini, SKK Migas sedang mempersiapkan rekomendasi persetujuan PoD I ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Kata Dwi, “Diharapkan akhir bulan ini dokumen PoD I Gendalo-Gandang sudah diteken Pak Menteri. Keekonomianya sudah cukup bagus, kami menerapkan aturan perpajakan yang baru.”
Sekedar informasi, terkait sistem perpajakan baru tersebut, Eni akan dikenakan pajak secara keseluruhan mencapai 37,5 persen. Semula, pajak yang dikenakan untuk pengembangan Blok IDD secara keseluruhan dipatok di level 44 persen.
Informasi lainnya, proyek IDD yang berlokasi di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur ini merupakan proyek pengembangan lima lapangan gas di laut dalam di ke dalaman antara 975 meter sampai dengan 1.785 meter yang dilakukan secara terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan gas pasar domestik dan Kilang LNG Bontang.
Blok IDD ditaksir memiliki cadangan gas sekitar 2,67 triliun kaki kubik (Tcf) dan 66 juta barel minyak (MMbbls). Sementara itu, gas inplace Geng North belakangan diproyeksikan mencapai 5,3 Tcf dengan kandungan kondensat mencapai 400.000 Mbbls.
Indonesian Mining