Industri pertambangan di dalam negeri terus didorong untuk menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan, dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Menteri ESDM Lana Saria, Rabu (5/6), bilang, “Pemerintah akan mendukung industri tambang yang punya komitmen soal lingkungan.”
Dia berkata, “Melalui kerja sama dan komitmen bersama, kita dapat membangun masa depan yang lebih cerah dan hijau untuk Indonesia.”
Berdasarkan penjelasan Lana, Indonesia memegang posisi strategis secara global dalam impelementasi pertambangan berkelanjutan.
Komentar Lana, “Sumber daya kita adalah kunci bagi teknologi masa depan, mulai dari nikel, tembaga, hingga tanah jarang.”
Lanjut dia, ” Namun, kita harus memastikan eksploitasi sumber daya ini tidak merusak lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal.”
Menurut Lana, dengan berbagai inisiatif dan langkah nyata ini, Indonesia menunjukkan bahwa industri pertambangan dapat menjadi motor penggerak pembangunan berkelanjutan, membawa manfaat ekonomi sekaligus melindungi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Kata Lana, “Saat ini industri tambang juga mulai mengintegrasikan sumber energi bersih dalam operasi mereka, termasuk tenaga surya dan angin.”
Selanjutnya, imbuh dia, “Ada juga teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) juga mulai diterapkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari proses penambangan dan pengolahan.”
“Langkah itu penting dalam upaya menuju net zero emission atau nol emisi karbon. Meningkatnya efisiensi energi dan memanfaatkan teknologi hijau, kita tidak hanya melindungi lingkungan tetapi juga meningkatkan daya saing industri pertambangan Indonesia di pasar global,” jelas dia.
Lana pun membeberkan bahwa Indonesia juga fokus pada pengembangan mineral tanah jarang yang penting untuk berbagai teknologi hijau, seperti baterai kendaraan listrik dan turbin angin.
Indonesian Mining