Salah satu unit dari subholding gas PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Gas (Pertagas), mengikuti pertemuan 4th Bilateral Maritime Dialogue (BMD) antara Indonesia dan Korea Selatan yang digelar di Busan pada 12-13 Juni 2024.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis Pertagas Agung Indri Pramantyo di Jakarta, Rabu (19/6), bilang,”Kami mendapat kesempatan menjelaskan proyeksi bisnis LNG Hub Terminal di Arun, Lhokseumawe, Aceh.”
Kata Agus, “Melalui anak usaha Pertagas, PT Perta Arun Gas (PAG), kami menjelaskan proyeksi bisnis sebagai penyedia layanan handling migas yang kompetitif di industri global melalui pengembangan LNG hub infrastructure.”
Berdasarkan penjelasan Agus, LNG Hub Arun berlokasi di jalur pelayaran internasional yang strategis antara sumber pasokan dan permintaan LNG.
“Ini menjadikan Arun sangat ideal untuk bisnis break bulking. Ditambah lagi, posisi Arun sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menciptakan peluang bagi PAG sebagai LNG Asia hub terbesar,” jelas dia.
Sekedar informasi, BMD antara Indonesia dan Korea Selatan adalah implementasi dari kerja sama kemaritiman antara kedua negara melalui penandatanganan kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) Maritime Cooperation pada 16 Mei 2016.
Kemudian, Indonesia dan Korea Selatan juga sepakat meningkatkan kerja sama di bidang kemaritiman, di antaranya sektor energi. Keduanya akan melakukan joint study untuk pemanfaatan rig atau offshore platform (anjungan lepas pantai) milik Pertamina untuk perikanan, penyimpanan karbon dan regasifikasi LNG.
Pada acara tersebut Pertagas meneken MoU dengan Korea Maritime & Ocean University Consortium (KMOUC) untuk pengembangan infrastruktur gas dan gas alam cair.
Indonesian Mining