Tahun ini PT PGN Tbk akan mengucurkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga USD 27 juta atau sekitar Rp Rp 441,45 miliar (kurs Rp16.350) untuk pembangunan jaringan gas (jargas) rumah tangga.
Pj Sekretaris Perusahaan PGN Susiyani Nurwulandari, Rabu (19/6), bilang, “Ditargetkan hingga akhir 2024 terbangun 117.701 sambungan jargas rumah tangga.”
Dia berkata, “Hingga triwulan pertama 2024, anggaran yang telah terserap mencapai USD 2,4 juta untuk program infrastruktur gas tersebut.”
Sekedar informasi, hingga posisi per triwulan pertama 2024, PGN telah mengelola jargas rumah tangga sebanyak 820 ribu sambungan.
Rinciannya, 584 ribu sambungan dibangun menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan sisanya menggunakan dana PGN.
Seperti diketahui. Kementerian ESDM menargetkan pembangunan jargas rumah tangga mencapai 2,5 juta sambungan pada tahun ini. Namun, target tersebut bisa dipastikan meleset.
BPH Migas sebagai otoritas hilir migas mencatat capaian jargas per tengah tahun ini baru sekitar 900 ribu sambungan rumah tangga.
Terpisah, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman, Rabu (19/6), ungkapkan, “Jika ditargetkan pada 2025 ada 2,5 juta sambungan, maka ini masih menjadi pekerjaan rumah, belum bisa mencapai angka tersebut.”
Penjelasan Laode, Kementerian ESDM kini sedang melakukan percepatan lelang pembangunan jargas lewat skema kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU).
Bulan depan, lelang bakal dibuka untuk wilayah Kota Batam dengan target 280 ribu sambungan, dan konstruksi diharapkan bisa dieksekusi pada April 2025.
Indonesian Mining