PT Titan Infra Energy membangun satu fasilitas baru, dermaga (jetty) tiga, yang dikhususkan untuk melayani PT Bukit Asam Tbk.
Direktur Operasional Titan Infra Energy Suryo Suwignjo dalam keterangannya, dikutip Kamis (18/7), bilang, “Fasilitas tersebut merupakan bentuk komitmen dan juga sebagai pelayanan terbaik penyedia jasa pengapalan dan pengiriman batu bara.”
Komentar dia, “Dermaga tersebut dilengkapi dengan fitur-fitur canggih dan pembangunannya sudah dimulai sejak November 2023.”
Suryo juga berkata, “Sistem pengisiannya menggunakan teleschopic chute (belalai) untuk mengantisipasi berhamburnya batu bara saat dimuat ke dalam tongkang karena bisa menjangkau hingga ke dasar tongkang.”
Fitur lainnya, imbuh Suryo, adalah rotating chute, alat yang ikut membantu proses muat batu bara ke tongkang di mana corong conveyer bisa berputar hingga 360 derajat dengan bantuan spray yang juga meminimalisir debu yang terbang saat proses pengisian.
Kata dia, “Selain itu, untuk mengantisipasi benda-benda asing khususnya metal yang ikut terangkut, disiapkan alat secara otomatis yang bisa memisahkan logam yang terdeteksi.”
Suryo mengungkapkan bahwa pihaknya mengucurkan dana hingga USD 5 juta atau setara Rp 80 miliar (kurs Rp 16.000) untuk membangun fasilitas tersebut.
“Saya berharap fasilitas itu bisa meningkatkan output perusahaan. Ke depan produksinya akan ditingkatkan lagi 20 persen,” jelas dia.
Berdasarkan penjelasan Suryo, saat ini produksi per hari untuk tiap dermaga bisa memuat tiga tongkang per hari, dan akan ditingkatkan lagi menjadi enam tongkang per hari ke depannya.
Menurut Suryo, “Nanti bila pihak Bukit Asam ingin menambah jumlah produksinya, Titan siap untuk kembali menambah satu dermaga baru lagi.”
Sekedar informasi, Bukit Asam menggandeng PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ), anak usaha Titan Infra Energy Group yang bergerak di bidang jasa pelabuhan muat batu bara, untuk meningkatkan kapasitas angkutan dan mendukung kinerja perusahaan.
SDJ akan menyediakan jasa logistik untuk pengangkutan batu bara dari Pelabuhan Muat Sungai Musi sampai ke mother vessel di Pelabuhan Tanjung Kampeh. Volume pengangkutan batu bara ditargetkan mencapai sekitar 25 juta ton pada tahun ini.
Indonesian Mining