PT PGN Tbk memperoleh alokasi gas sebanyak 124 miliar kaki kubik (billion cubic feet/bcf) dari Conrad Asia Energy Ltd melalui Lapangan Mako, Blok Duyung, yang berlokasi di lepas pantai cekungan Natuna Barat.
Managing Director dan CEO Conrad Miltos Xynogalas, dikutip dari keterangan resmi, Kamis (30/7), menjelaskan bahwa alokasi gas yang cukup besar itu menjadi bagian dari kewajiban pasok dalam negeri (domestic market obligation/DMO) yang tertuang dalam revisi rencana pengembangan (PoD) Lapangan Mako, Blok Duyung.
Dia bilang, “Perjanjian ini adalah dokumen penting yang menunjukkan kelayakan finansial dari proyek Mako, di mana pada gilirannya mendukung nilai dan keberlanjutan finansial proyek.”
PGN melalui kesepakatan tersebut akan memperoleh gas dengan harga murah di level USD 5,5
Lewat kesepakatan itu, PGN rencananya bakal mendapat gas murah dengan harga US$5,5 Million British Thermal Units (MMBtu).
Namun, PGN diwajibkan untuk membangun pipa transmisi dari Pipa West Natuna Transmission System (WNTS) ke pembeli di Batam.
Sekedar informasi, sebelumnya pihak Conrad melaporkan bahwa total volume penjualan gas dari Blok Duyung telag mencapai 293 Trillion British thermal unit (TBtu) dengan potensi penambahan mencapai ke level 392 Tbtu.
Berdasarkan perhitungan, volume tersebut setara dengan 71 persen hingga 95 persen dari keseluruhan pontensi 2C contingent resources yang mencapai 413 Bcf.
Besaran potensi tersebut telah diuji oleh GaffneyCline Associates pada 26 Agustus 2022. Sedangkan untuk penjualan gas akan mengikuti harga minyak mentah Brent.
Perlu diketahui, penyelesaian analis serapan gas (Gas Sorption Analyzer/GSA) dari Lapangan Mako menjadi krusial bagi Conrad terkait dengan kelanjutan divestasi atau farmout sebagian hak partisipasi Conrad di Blok Duyung.
Di sisi lain, sebelumnya PGN pun sedang melakukan diskusi dengan operator Pipa West Natuna Transmission System (WNTS), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), soal kelanjutan rencana tie-in pipa untuk menyalurkan gas dari Natuna ke pembeli domestik.
Informasi lainnya, revisi rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) Lapangan Mako telah diteken Menteri ESDM Arifin Tasrif pada November 2022.
Melalui revisi PoD tersebut, contingent resources gas dari Lapangan Mako naik 458 persen ke level 297 bcf usai suksesnya pengeboran apraisal tahun sebelumnya.
Indonesian Mining