Kernel Oil Pte Ltd, perusahaan trading migas dan turunannya yang berbasis di Singapura, konon diduga kembali melakukan aktivitas bisnisnya di Indonesia. Namun, kali ini mereka tidak langsung menggunakan bendera Kernel Oil.
Sumber IndonesianMining.com di Jakarta, Kamis (2/1), mengungkapkan, sebenarnya ‘kaki tangan’ Kernel Oil sudah kembali masuk ke Indonesia pada 2013.
Kata sumber, “Mereka diduga menggunakan bendera dengan nama perusahaan TIS Petroleum (Asia) Pte Ltd dan TIS Petroleum E&P Blora Pte Ltd,” ungkap sumber yang enggan disebut namanya tersebut.
Menurut sumber, TIS Petroleum (Asia) Pte Ltd bergerak di sektor hilir (downstream) sedangkan TIS Petroleum E&P Blora Pte Ltd di hulu (upstream).
“TIS Petroleum (Asia) pernah menawar kondensat Geragai yang ada di Tanjung Jabung Timur, Jambi yang semula milik PetroChina International Jabung Ltd,” terang sumber.
Sumber juga bilang, “TIS Petroleum (Asia) pada 22 Agustus 2023 pun melakukan penawaran (bid) untuk kondensat Geragai ke PT Kilang Pertamina International (KPI) untuk periode (terms) 1 Januari hingga 31 Desember 2024.”
Volume yang diinginkan, lanjut sumber, sebanyak 2 juta hingga 2,5 juta bbls, dengan pengiriman (delivery) FOB one safe port PetroChina, marine terminal, Indonesia.
Harga yang ditawarkan, imbuh sumber, adalah Indonesian Crude Price (ICP) kondensat Geragai berdasarkan lifting per bulan.
“Mereka juga menawarkan harga premium sebesar USD 3,82 per net US barrel, dengan lifting volume 250 ribu hingga 300 ribu bbls ± 5% OT per lifting, dan pembayaran (payment) 30 hari setelah Bill of Lading/BL (B/L date = day) dengan Letter of Credit (L/C),” kata sumber.
Informasi yang dihimpun IndonesianMining.com, TIS Petroleum di Singapura beralamat di 7500A Beach Road, The Plaza, dan Indonesia beralamat di Treasury Tower 18th Floor. Anehnya, Kernel Oil diketahui juga beralamat yang sama dengan TIS Petroleum yang di Singapura, yakni di 7500A Beach Road, The Plaza.
Indonesian Mining