Perusahaan trading migas dan turunannya asal Singapura, Kernel Oil Pte Ltd, pernah menggeparkan bisnis migas di Tanah Air pada medio 2013. Sebabnya, perusahaan itu melalui para petingginya, yakni Widodo Ratanachaitong (president trading director) dan Simon Gunawan Tanjaya (komisaris) pernah terlibat kasus suap dengan kepala SKK Migas saat itu berinisial RR.
Penelusuran IndonesianMining.com, Kernel Oil didirikan pada 2004, dan bergerak di perdagangan minyak mentah (crude) dan kondensat, serta beberapa produk turunan dari olahan crude oil seperti bensin, minyak tanah, naftha, fuel oil, dan sebagainya.
Balik ke 2013, Widodo Ratanachaitong tersandung kasus suap karena menyerahkan langsung uang suap sebesar USD 200 ribu kepada RR. Uang suap diberikan terkait permintaan Widodo agar RR menggabungkan dua tender menjadi satu tender yaitu tender minyak mentah Minas/SLC dengan kondensat Senipah untuk dimenangkan perusahaannya Fossus Energy Ltd.
Pada 19 Desember 2013, Ketua Majelis Taty Hardianty di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhi vonis hukuman kepada Simon Gunawan Tanjaya selama 3 tahun penjara dan denda Rp 200 juta subsider 3 bulan kurungan. Simon terbukti menyuap mantan Kepala SKK Migas RR sebesar USD 700 ribu atas perintah Widodo Ratanachaitong.
Ironi, hingga kini Widodo Ratanachaitong masih melenggang bebas dan bermukim di Singapura. Sekedar kilas balik, suap terkait penggabungan satu tender kondensat. Pada 4 Juli 2013, Tim Penunjukkan Penjual Minyak Mentah/Kondensat bagian negara melakukan pembukaan penawaran yang telah disampaikan ke perusahaan yang tercatat sebagai registered bidder di SKK Migas.
Perusahaan itu di antaranya Fossus Energy Ltd, Kernel Oil Pte Ltd, Fortek Thailand Co. Ltf dan World Proteleum Energy. Tim penunjukan penjual kemudian mengajukan usulan kepada RR bahwa Fossus Energy Ltd diusulkan sebagai pemenang lelang terbatas minyak mentah Minas dan Kondesat Senipah periode Agustus 2013.
Gara-gara kasus suap itu, trader asal Singapura itu lalu didepak, dan Lelang kemudian dimenangi Trafigura Pte Ltd, trader minyak yang juga bermarkas di Singapura.
Sementara itu, penelisikan IndonesianMining.com, TIS Petroleum (Asia) Pte Ltd beroperasi pada 2013 dengan fokus utama sebagai pemasok (supply) minyak mentah dan produk turunan minyak lainnya.
Situs resmi perusahaan menulis, perseroan aktif dalam perdagangan minyak mentah di seluruh Asia Tenggara dan Timur Tengah. Mereka pun mengklaim telah diakui oleh perusahaan minyak besar seperti Exxon, Shell, Pertamina, Petroleum Brunei, Petronas, dan PTT.
TIS Petroleum diketahui bisa menyediakan minyak mentah dan kondensat asal Indonesia, minyak mentah Malaysia, minyak mentah Brunei, minyak mentah Vietnam, pasokan produk Afrika Barat (Pantai Gading, Nigeria), WTI Midland, dan EF45.
Berdasarkan penelusuran IndonesianMining.com, TIS Petroleum saat ini memiliki struktur kepemimpinan di antaranya managing director dijabat oleh Ivan Timothy Handojo, Colin Soh sebagai deputy managing director, Tumbur Parlindungan sebagai upstream director, dan Monsicha Sasithron sebagai operation director.
Penelusuran juga menunjukkan, salah satu pimpinan TIS Petroleum yang bernama Tumbur Parlindungan pernah duduk sebagai chief operating officer (COO) di PT Saka Energi Indonesia, anak usaha PT PGN Tbk sejak Agustus 2012 hingga Mei 2016.
Tumbur juga pernah menjabat sebagai chief executive officer (CEO) Saka Energi pada Mei 2016 hingga Mei 2019. Di waktu yang hampir bersamaan, Tumbur pada Januari 2016 hingga Juni 2019 duduk sebagai komisaris independent di PT Transportasi Gas Indonesia yang juga anak usaha dari PGN.
Kenapa bisa diduga Kernel Oil dan TIS Petroleum saling berkaitan? Karena kedua perusahaan tersebut sama-sama berkantor pusat di Singapura dengan alamat yang sama, yakni di 7500A Beach Road, The Plaza. Sedangkan untuk yang di Indonesia TIS Petroleum berkantor di Treasury Tower 18th Floor, Jakarta.
Indonesian Mining