Indonesia sedang mengkaji peluang impor minyak dari Rusia. Hal itu diungkapkan Penasihat Khusus Presiden Urusan Energi Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, baru-baru ini.
Purnomo menjelaskan bahwa adanya peluang tersebut setelah Indonesia bergabung dengan BRICS. Kata Purnomo, “Sejak perang Ukraina dengan Rusia, energi Rusia itu tidak masuk ke Eropa.”
Dia pun bilang, “Mereka (Rusia) berpikir salah satunya ke wilayah Asia Pasifik. Kita sedang bahas apakah kita tangkap kesempatan ini.”
Seperti diketahui, Rusia adalah produsen minyak terbesar ketiga di dunia. Negara itu mampu memproduksi minyak 10,75 juta barel per hari.
Terpisah, Dirjen Migas Kementerian ESDM Achmad Muchtasyar menerangkan bahwa pihaknya akan mempelajari regulasi perdagangan internasional terkait kemungkinan Indonesia membeli minyak di Rusia.
Muchtasyar komentar, “Nanti kita lihat regulasi perdagangan internasionalnya. Bagaimana kita tidak melanggar WTO dan tidak melanggar peraturan-peraturan yang berlaku di dunia internasional.”
Keterangan Muchtasyar, minyak adalah komoditas yang dipengaruhi kondisi geopolitik internasional sehingga harganya menjadi dinamis.
“Ini masalah geopolitik, komoditas ini terpengaruh sekali sama geopolitik. Bisa jadi hari ini (minyak) Rusia murah, kemudian yang tadi harganya mahal jadi murah juga tergantung geopolitik. Tetapi bagaimana kita bisa memanfaatkan kondisi itu,”jelas dia.
Indonesian Mining