Pihak Partai Gerindra membenarkan dua kadernya telah ditunjuk sebagai komisaris utama (komut) di BUMN kelas wahid.
Hal tersebut dinyatakan oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Jakarta, Selasa (11/6).
Kata Dasco, “Keputusan RUPS (rapat umum pemegang saham) BUMN tidak ada yang salah. Ini merujuk pada kompetensi yang dimiliki kader Partai Gerindra.”
Dia lalu komentar, “Ini dimasukkan untuk kemudian ikut bersama-sama bagaimana membesarkan BUMN yang ada.”
Dasco juga bilang, “Mereka masuk dengan kapasitas dan keilmuan yang dimiliki.”
Dasco pun terbuka bagi sejumlah pihak yang ingin mengkritisi keputusan tersebut untuk memeriksa rekam jejak kedua kader partai tersebut.
“Keduanya mumpuni untuk jadi komisaris di korporasi tersebut. Dicek latar belakangnya. Cek saja, nanti bisa dilihat keilmuannya,” jelas dia.
Seperti diketahui, baru-baru ini Kementerian BUMN melantik dua orang yang diketahui adalah kader Partai Gerindra untuk duduk sebagai komut di induk BUMN pertambangan dan energi.
Kedua kader Partai Gerindra tersebut adalah Simon Aloysius Mantiri dan Fuad Bawazier. Simon ditunjuk sebagai komut dan komisaris independen di PT Pertamina (Persero) sedangkan Fuad Bawazier jadi komut di PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau biasa disingkat menjadi MIND ID, induk BUMN pertambangan.
Baca juga: Daftar Sementara Tim Sukses Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris di BUMN Migas dan Tambang
Simon saat kontestasi Pilpres 2024 duduk sebagai wakil bendahara TKN Prabowo-Gibran. Ia berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM No M.HH-23.AH.11.01 Tahun 2020 tentang Pengesahan Perubahan Dewan Pembina, Dewan Penasehat, Dewan Pakar, dan Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra diketahui tercatat sebagai anggota dewan pembina.
Sedangkan Fuad Bawazier saat ini diketahui juga duduk sebagai anggota Dewan Pembina Partai Gerindra periode 2020. Ia merupakan mantan Menteri Keuangan di Kabinet Pembangunan VII Orde Baru. Sebelumnya, Fuad juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak pada 1993-1998.
Indonesian Mining