Subholding gas PT Pertamina (Persero), PT PGN Tbk, memperoleh tambahan pasokan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) dari Kilang Tangguh, Papua.
Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (30/6), bilang, “Hal ini adalah milestone penting bagi kami. LNG merupakan salah satu upaya terbaik yang kami berikan bersama pemerintah serta pemasok untuk menjawab tantangan kebutuhan gas bumi domestik.”
Adanya tambahan pasokan tersebut merupakan lanjutan dari adanya kontrak payung pembelian LNG melalui Master Ex-Ship LNG Sale and Purchase Agreement (MSA).
Kemudian dilanjutkan dengan adanya penandatanganan Confirmation Notice (CN) untuk pembelian LNG pada Juni 2024 sebesar satu kargo atau setara 2,6 juta MMBTU.
Kata Ratih, “Kontrak MSA tersebut merupakan wujud nyata upaya seluruh stakeholder untuk menyediakan gas bumi yang berkelanjutan bagi para penggunanya di Indonesia.”
Komentar dia, “Penyerapan LNG di wilayah Jawa Barat memiliki respons positif dari pelanggan. Hal ini terbukti dari volume terserap mencapai 45 BBTUD pada Mei. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan awal kami.”
Sekedar informasi, jangka waktu perjanjian sepanjang lima tahun tersebut diharapkan akan menambah keyakinan bagi para peminat dan pengguna gas bumi terutama bagi para pelaku sektor industri dan komersial, yang memerlukan keberlanjutan dalam berbisnis dan berinvestasi.
Hingga triwulan pertama tahun ini, volume niaga gas bumi telah mencapai 858 BBTUD. Sejauh ini, PGN juga masih menjaga target volume niaga pada 2024 sebesar 954 BBTUD.
Indonesian Mining