Total investasi migas di Tanah Air tahun ini ditargetkan mencapai Rp 249 triliun, naik 17 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 212 triliun.
Hal tersebut diungkapkan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam acara Pre-IOG Supply Chain Management (SCM) Summit 2024, Rabu, (3/7) di Batam, Kepulauan Riau.
Dwi bilang, “Tahun ini kami menargetkan peningkatan investasi sebesar 17 persen dibandingkan tahun lalu, yaitu sebesar USD 16.1 miliar atau Rp. 249 triliun.”
Kata dia, “Agar target produksi jangka panjang tercapai, industri migas Indonesia perlu menarik investasi yang besar.”
Di satu sisi, SKK Migas mengajak para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan pemangku kepentingan untuk membahas terkait solusi atas berbagai tantangan dalam mencapai target produksi migas.
Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko komentar, “Kami terus berupaya untuk menghilangkan hambatan yang dihadapi KKKS dalam rangka peningkatan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas.”
Dia kembali berkata, “SKK Migas terus memantau kegiatan pengeboran yang sudah disepakati bersama KKKS. Guna menjaga kelancaran program kerja pengeboran, faktor-faktor seperti ketersediaan komoditas pipa Oil Country Tubular Goods (OCTG) yang digunakan dalam eksplorasi dan produksi migas perlu diperhatikan.”
Indonesian Mining