Hingga Maret 2024, capian lifting minyak bumi baru mencapai 567 ribu barel per hari (bph) atau 89,4 persen dari target APBN.
Padahal, pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 menargetkan lifting minyak 635 ribu bph dan lifting gas bumi 1,33 juta barel oil equivalent per hari.
Hal itu diungkapkan Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM Dadan Kusdiana di Jakarta, minggu lalu. Kata dia, “Pencapaian target lifting minyak dan gas bumi memerlukan upaya yang ekstra, mengingat banyaknya sumur-sumur produksi sudah tua dan mengalami penurunan masa produksi.”
Dadan kembali bilang, “Pemerintah mengupayakan peningkatan produksi dengan strategi dan upaya produksi lifting migas nasional, antara lain dengan cara improving existing value melalui peningkatan kegiatan pengeboran pengembangan workover dan juga well services serta melakukan reaktivasi dari sumur-sumur idle.”
Kemudian, lanjut dia, upaya lainya adalah tansformasi dari dari sumber daya menjadi cadangan dan dari cadangan menjadi produksi.
Hal itu, kata Dadan, melalui proses-proses rencana pengembangan serta percepatan onstream dari proyek-proyek hulu migas dengan pemanfaatan teknologi-teknologi baru, antara lain melalui Enhanced Oil Recovery (EOR) dan waterflood.
“Pemerintah juga melakukan berbagai cara untuk mendorong eksplorasi sehingga terjadinya discovery yang yang besar dengan meneningkatan kegiatan eksplorasi di laut dalam, terutama di Indonesia bagian timur,” jelas dia.
Indonesian Mining