Peran industri pertambangan sangat penting untuk mewujudkan Indonesia Emas 20245. Hal itu ditegaskan Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso dalam acara CNBC Indonesia MINDialogue di Jakarta, pekan lalu.
MIND ID adalah induk BUMN pertambangan, nama lain dari PT Mineral Industri Indonesia (Persero). Hendi pun menekankan tanggung jawab besar industri ini untuk membangun industri hilir pertambangan.
Kata Hendi, “Melalui kekayaan alam yang melimpah, kita punya tanggung jawab besar untuk mengelolanya secara optimal demi generasi penerus bangsa.”
Dia juga bilang, “Kunci untuk membuka potensi maksimal industri pertambangan terletak pada hilirisasi, bukan hanya menambang dan mengekspor bahan mentah, tapi kita harus mengolahnya menjadi produk bernilai tinggi.”
Komentar Hendi, “Guna mewujudkan hilirisasi yang efektif, diperlukan penegakan hukum yang tegas dan sinergi kuat antara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah.”
“Pemerintah telah menetapkan kebijakan mineral strategis dan kritis melalui keputusan menteri di ESDM. Namun, perlu diperkuat dengan Peraturan Presiden (Perpres) untuk mengatur tata kelolanya secara komprehensif,” jelas dia.
Hendi pun menerangkan bahwa industri pertambangan Indonesia juga dihadapkan pada peluang besar untuk menjadi price setter atau penentu harga mineral kritis di dunia. Salah satu contohnya adalah timah.
Hendi bilang, “Indonesia memiliki cadangan timah yang melimpah dan menjadi bagian dari tiga negara yang menguasai seluruh rantai pasokan timah dunia, yaitu Cina, Peru, dan Indonesia.”
Namun, lanjut dia, meskipunmemiliki potensi besar, industri pertambangan Indonesia tidak lepass dari sejumlah tantangan, salah satunya adalah kampanye Dirty Nickel yang digaungkan oleh Australia untuk menjatuhkan daya saing produk nikel Indonesia di pasar global.
Indonesian Mining