Manajemen PT Freeport Indonesia (PTFI) menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pendidikan di Papua, khususnya di Kabupaten Mimika.
Direktur PTFI Claus Wamafma di Papua, Selasa (25/6), bilang, “Tahun lalu kami mengeluarkan dana kemitraan di bidang pendidikan sebesar Rp 350 miliar.”
Dia melanjutnya, “Sedangkan tahun ini akan naik menjadi Rp 400 miliar. Artinya selama dua tahun ini Freeport Indonesia mengeluarkan Rp 750 miliar khusus untuk pendidikan di Papua.”
Berdasarkan penjelasan Claus, dana tersebut di kelola oleh PTFI melalui sejumlah pelatihan yang diberikan kepada masyarakat asli di Institut Pertambangan Nemangkawi milik PTFI.
Adapula dalam bentuk bantuan beasiswa kepada anak-anak di Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK).
Direktur YPMAK Vebian Magal ikut komentar, “Dari Rp350 miliar bantuan Freeport di bidang pendidikan pada 2023, YPMAK mengelola sebesar Rp 280 miliar.”
YPMAK didirikan pada 2020. PTFI menunjuk YPMAK untuk membantu menyalurkan sebagian besar pendanaan PTFI untuk mendukung pembangunan dan pemberdayaan penduduk asli Papua setempat.
YPMAK dipimpin oleh tiga tingkat dalam organ yayasan, yaitu pembina, pengawas dan pengurus, yang terdiri dari perwakilan Lembaga Musyawarah Adat Amungme (LEMASA) dan Lembaga Musyawarah Adat Kamoro (LEMASKO), Pemerintah Kabupaten Mimika, dan PTFI.
Indonesia Mining