PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), anak usaha PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), sedang menuntaskan pembangunan pabrik pemurnian dan pengolahan (smelter) tembaga Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Presiden Direktur AMNT, Rachmat Makkasau dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (15/7), bilang, “Diperkirakan produksi katoda tembaga sudah bisa dimulai pada kuartal keempat 2024.”
Dia kembali komentar, “Saat ini proses komisioning smelter tembaga sedang dilakukan, direncanakan akan berlangsung selama lima bulan sejak awal Juni. Per 31 Mei 2024 kemajuan proyek telah mencapai 95,5 persen.”
Penjelasan Rachmat, “Salah satu tahap dalam proses komisioning tersebut adalah masuknya konsentrat tembaga sebagai feed smelter.”
Smelter yang dibangun Amman Mineral masuk ke dalam proyek strategis nasional (PSN). Keterangan perusahaan, smelter tembaga tersebut dirancang memiliki kapasitas input terpasang sebesar 900 ribu ton konsentrat per tahun (ktpa).
Smelter tersebut juga akan menghasilkan produk akhir berupa 222 riu ton katoda tembaga per tahun (tpa), serta asam sulfat, emas batangan, perak batangan, dan selenium.
Saat ini konstruksi fisik dan penyelesaian mekanis telah selesai, dengan sisa progres pembangunan hanya tersisa lima persen yang merupakan tahapan komisioning.
Rachmat berkata, “Selama periode ini, berbagai tahapan pengujian peralatan dan infrastruktur akan dilakukan untuk memastikan semua sistem berfungsi optimal sebelum memulai produksi komersial.”
Sekedar informasi, dalam membangun smelter tersebut Amman Mineral menggandeng kontraktor internasional, termasuk China Non-ferrous Metal Industry’s Foreign Engineering and Construction Co Ltd (NFC) dan PT Pengembangan Industri Logam (PT PIL),
Kemudian, proyek ini diharapkan menjadi salah satu fasilitas peleburan double-flash tercepat yang dibangun di luar Cina.
Indonesian Mining