PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau biasa disingkat menjadi MIND ID, induk perusahaan tambang BUMN, terus menunjukkan komitmennya mendukung program hilirisasi pemerintah.
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya sejumlah proyek yang saat ini sedang dituntaskan oleh sejumlah grup usaha di bawah MIND ID.
Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf dalam keterangan pers, Senin (20/5), mengatakan, proyek-proyek tersebut diharapkan bisa berkontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Kata dia, “Hilirisasi merupakan langkah strategis industri dalam mengolah bahan baku dari hulu ke hilir untuk menciptakan produk bernilai tambah tinggi.”
Heri Yusuf kembali bilang, “MIND ID menunaikan mandat pemerintah untuk program hilirisasi mineral kritis ini.”
Dia melanjutkan, ” “Kami berharap sumber daya alam Indonesia tidak lagi dijual hanya sebagai bahan mentah, tetapi sudah dalam bentuk produk setengah jadi atau produk jadi, sehingga dapat meningkatkan potensi penerimaan negara.”
Heri Yusuf pun menjelaskan sejumlah proyek yang sedang dibangun grup MIND ID tersebut. Misalnya, PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui PT Smelting, yang sedang membangun smelter tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Smelter tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada Juni 2024 dan resmi berproduksi pada Agustus 2024, dan mencapai kapasitas penuh pada akhir Desember 2024.
Kemudian, MIND ID melalui PT Antam Tbk juga sedang menggarap Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Pembangunan smelter feronikel tersebut masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan akan memiliki kapasitas produksi sebesar 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi).
Berikutnya, Antam menggandeng PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) juga sedang menuntaskan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Indonesian Mining