Manajemen PT Freeport Indonesia (PTFI) mengungkapkan bahwa perseroan mengucurkan dana hingga USD 3,7 miliar atau setara Rp 59,2 triliun (kurs) untuk membangun smelter di Manyar, Gresik, Jawa Timur.
Hal itu diutarakan oleh Direktur PTFI Tony Wenas, Kamis (27/6). Smelter yang dibangun PTFI adalah pabrik pemurnian katoda tembaga terbaru.
Tony bilang, “Jika beroperasi penuh, smelter ini akan memiliki kemampuan mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga yang bisa menghasilkan 600 hingga 700 ton katoda tembaga.”
Komentar dia, “Kami proyeksikan smelter Manyar bisa mulai melakukan produksi katoda tembaga pada Agustus 2024.”
Tony kembali berkata, “Mulai operasi ini perlu waktu sekitar enam hingga minggu untuk memanaskan semuanya, terutama furnace.”
“Setelah itu baru akan dimasukkan konsentratnya, diolah, dibentuk anode casting, copper anode, kemudian dibawa ke electro refinery,” jelas dia.
Dia melanjutkan, proses di electro refinery bakal memerlukan waktu sekitar tiga pekan. Berdasarkan asumsi perhitungan tersebut, diprediksi produksi katoda tembaga pertama terjadi pada sekitar pertengahan Agustus atau paling lambat September.
Pada periode awal, smelter itu akan memproduksi dengan kapasitas hanya 50 persen atau sekitar 850 ribu ton konsentrat tembaga per tahun yang akan dimasukkan ke smelter tersebut.
Keterangan Tony, “Kapasitas input konsentrat tembaga akan naik setiap bulan sekitar 10 persen hingga 15 persen. Kapasitas input konsentrat tembaga ke smelter akan mencapai 100 persen pada Desember, yaitu hingga 1,7 juta ton.”
Tony kemudian menerangkan, di saat yang bersamaan akan selesai pembangunan Precious Metal Refinery yang akan memurnikan lumpur anoda menjadi emas batangan, perak batangan dan beberapa mineral lainnya.
Jumlah emas yang bisa diproduksi kira-kira 50 sampai 60 ton dan perak sekitar 220 ton per tahun.
Sekedar informasi, PTFI telah memulai pengiriman perdana konsentrat tembaga dari Pelabuhan Amamapare, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah pada Kamis (13/6) menuju smelter PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.
Indonesian Mining